Pasar Kendaraan Elektrifikasi di Indonesia Terus Berkembang, Tren kendaraan elektrifikasi semakin menancap di Indonesia.
Dengan pasar mobil hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) yang terus membesar. Sebagai pemimpin pasar otomotif, Daihatsu menjadi sorotan karena belum memasuki segmen mobil hybrid di Indonesia.
Penjelasan dari Marketing and Corporate Planning Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM)
Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengakui pertumbuhan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Namun, ia menyoroti alasan mengapa Daihatsu belum menjual mobil hybrid di tanah air.
Fokus pada Mobil Hybrid
Menurut Agung, pasar xEV (kendaraan elektrifikasi) mengalami peningkatan signifikan. Kontribusinya mencapai 9 persen dari total penjualan kendaraan pada Januari-Februari, dengan mobil hybrid menjadi primadona di segmennya.
Namun, Daihatsu belum merasa perlu untuk terjun ke pasar mobil hybrid.
Alasan di Balik Keputusan Daihatsu
Agung menjelaskan bahwa 70 persen konsumen Daihatsu di Indonesia merupakan pembeli mobil pertama.
Berdasarkan riset internal, mayoritas pembeli mobil pertama belum membutuhkan kendaraan elektrifikasi seperti mobil hybrid.
Kendala dan Keraguan Konsumen
Daihatsu menemukan beberapa hambatan yang membuat pembeli mobil pertama ragu untuk membeli mobil hybrid.
Salah satunya adalah ketidakpastian mengenai nilai jual kembali (resale value) dari mobil dengan teknologi baterai listrik.
Selain itu, masih ada keraguan terkait durabilitas dan pemahaman yang kurang mengenai konsumsi listrik pada mobil hybrid.
Kesimpulan
Meskipun pasar mobil hybrid terus berkembang, Daihatsu masih memprioritaskan kebutuhan konsumen, terutama bagi pembeli mobil pertama di Indonesia.
Pengambilan keputusan yang cermat menjadi strategi perusahaan untuk tetap relevan dalam industri otomotif yang berubah dinamis.
Simak stock yang tersedia di HK MOBILINDO Lampung.